Afada http://jurnal.staispa.ac.id/Afada <p><strong>Afada: Jurnal of Islamic Communication</strong></p> <p>Jurnal Afada adalah jurnal ilmiah unggulan yang diterbitkan oleh Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran (STAISPA) Yogyakarta. Jurnal Afada secara umum diharapkan menjadi bagian pengembangan ilmu komunikasi, dan secara khusus diharapkan berkontribusi dalam mengembangkan teori dan mengenalkan konsep-konsep baru di bidang Komunikasi Islam dan Penyiaran Islam baik dari hasil penelitian empiris maupun analisis-reflektif dari para akademisi dan praktisi.</p> <p>Fokus kajian jurnal ini mencakup dengan berbagai isu aktual dalam kajian komunikasi, studi media, komunikasi Islam, jurnalisme, kehumasan, isu dakwah (dakwah kontemporer atau konvensional) dan kajian dalam rumpun ilmu komunikasi lainnya.</p> <p>Pengelola menerima kontribusi dari para ahli, peneliti, praktisi dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.</p> <p>Setiap makalah yang dikirimkan akan ditinjau oleh pengulas. Proses review menggunakan double-blind review dimana reviewer tidak mengetahui identitas penulis, dan penulis tidak mengetahui identitas reviewer.</p> <p>Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Juli dan Desember.</p> en-US muharis.mhum@gmail.com (Muharis) muhammadsyarifudin1208@gmail.com (Muhammad Syarifudin) Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 YOUTUBE SEBAGAI MEDIA DAKWAH KREATIF: ANALISIS WACANA KRITIS NGAJI ONLINE GUS BAHA' http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/15 <p>Perkembangan teknologi mengharuskan aktivis dakwah menyesuaikan diri dengan zaman serba digital. Dakwah harus dikemas secara kreatif dengan memanfaatkan kecanggihan media. Penelitian ini mengkaji tentang pesan dakwah Gus Baha’ dalam pengajian kitab Al-Hikam di media YouTube. Tulisan ini mengembangkan argumen dengan berdasarkan prinsip-prinsip penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh melalui pengamatan pada tayangan <em>ngaji online</em> Gus Baha’ di YouTube dan penelusuran kajian terdahulu yang berkaitan dengan tema penelitian. Penulis menggunakan teori analisis wacana model Norman Fairclough dengan tinjauan dimnesi teks, <em>discourse practise, </em>dan <em>sosiocultural practise.</em> Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa subjek dari pengajian tersebut memposisikan diri dalam sudut pandang yang sama dengan jamaah. Kemudian ngaji online tersebut dilatarbelakangi dengan kondisi masyarakat yang sedang dihimpit berbagai problem kehidupan dan bagaimana seharusnya manusia tetap mensyukuri serta menyikapi segala hal yang terjadi era teknologi ini.</p> Iqlima Fahrunisa Copyright (c) 2023 Iqlima Fahrunisa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/15 Sat, 08 Jul 2023 00:00:00 +0000 KETENTUAN MEMBACA AL-QUR’AN MENURUT IMAM NAWAWI PERSPEKTIF FIQHUDDAKWAH http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/32 <p>Riset ini bertujuan menganalisis ketentuan membaca al-Qur’an menurut Imam Nawawi dengan menggunakan optik <em>fiqhuddakwah</em>. Riset ini bersifat <em>library research</em> dan berjenis kualitatif dengan mengandalkan sumber data tertulis. Untuk menangani permasalahan riset ini, periset menggunakan metode induktif (<em>istiqra’i</em>) yang digunakan untuk menginventarisir aspek dakwah dalam ketentuan membaca al-Qur’an yang tersebar dalam karya-karya Imam Nawawi. Adapun teori yang digunakan adalah Fiqhuddakwah, <em>tilâwah al-Qur’ân</em> dan teori khalayak. Riset ini mendapati temuan bahwa Imam Nawawi mempunyai kecenderungan pendekatan dakwah dalam beberapa pemikirannya terkait ketentuan membaca al-Qur’an, baik dari segi adab membaca al-Qur’an, ketentuan pembaca al-Qur’an dalam salat berjamaah dan ketentuan bagi pembaca al-Qur’an di luar salat berjama’ah. Terdapat aspek-aspek <em>fiqhuddakwah </em>yang menjadi landasan Imam Nawawi dalam menetapkan ketentuan membaca al-Qur’an, yaitu tujuan, metode, pendekatan, dan strategi yang seyogyanya diperhatikan oleh kaum muslimin yang membaca al-Qur’an. Adapun pendekatan dakwah yang cukup diperhitungkan oleh Imam Nawawi adalah pendekatan sosiologis dan psiokologis.</p> Ahmad Zaeni, Siti Hajar Copyright (c) 2023 Ahmad Zaeni Zaeni, Siti Hajar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/32 Thu, 21 Sep 2023 00:00:00 +0000 MEDIA PANDANARAN: WACANA INDEPENDEN JURNALISTIK DI SOSIAL MEDIA INSTAGRAM http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/20 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jurnalistik yang diterapkan di Media Pandanaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan triangulasi yang menggabungkan metode observasi lapangan, wawancara mendalam, dan analisis studi pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pembahasan secara keseluruhan, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya menjaga independensi dan integritas dalam jurnalisme di tengah adopsi teknologi dan penggunaan media sosial. Media Pandanaran menerapkan adanya tujuan, kebutuan, atau komunikatif tertentu dan menggunakan teknologi untuk mengkomunikasikan pesan secara publik kepada banyak orang dari jarak jauh.</p> Ade Yofi Faidzun Yofi Copyright (c) 2023 Ade Yofi Faidzun Yofi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/20 Mon, 09 Oct 2023 00:00:00 +0000 STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SRIKANDI LINTAS IMAN DALAM MENYEBARKAN ISU TOLERANSI DAN PERDAMAIAN http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/13 <p>Penelitian ini mengeksplorasi Strategi Komunikasi Komunitas Srikandi Lintas Iman dalam menyebarkan isu toleransi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana komunitas ini menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyebarkan pesan toleransi kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi Harold D. Lasswell, serta teori <em>hierarchy effect</em> Robert Lavidge dan Gary Steiner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Srikandi Lintas Iman menggunakan berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, acara publik, dan dialog antaragama, untuk menyebarkan pesan toleransi. Mereka juga menyesuaikan pesan mereka agar sesuai dengan karakteristik audiens yang berbeda. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi dengan organisasi dan pihak lain untuk meningkatkan jangkauan pesan toleransi mereka. Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana sebuah komunitas dapat berperan aktif dalam menyebarkan isu toleransi melalui strategi komunikasi yang efektif. Penelitian ini memiliki implikasi praktis dalam memahami cara-cara berkomunikasi yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat yang beragam secara keagamaan.</p> Amira Salsabiila, Muharis Copyright (c) 2023 Amira Salsabiila, Muharis https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/13 Thu, 21 Sep 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS WACANA KRITIS DALAM HUMOR HABIB HUSEIN JA’FAR http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/30 <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Habib Husein Ja’far menyampaikan konten humor dalam <em>Channel</em> <em>youtube </em>Jeda Nulis. Humor yang di sajikan tidak hanya sekedar humor biasa namun humor yang disampaikan adalah humor yang digunakan untuk berkomunikasi dengan tokoh agama dan kepercayaan. Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, dimana data yang menjadi sumber penelitian berasal dari transkip Serial <em>Content</em> Video <em>Avangers Endgame “Semua Tokoh Agama dan Kepercayaan Ngobrol Bersama” </em>di <em>Channel Youtube </em>Jeda Nulis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, transkip dialog <em>c</em><em>onten</em><em>t</em>, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough dengan melihat pada dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosio-kultural. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa humor yang disampaikan Habib Husein Ja’far kepada tokoh agama dan kepercayaan meliputi humor berpakaian, humor berkeyakinan, humor pemuda tersesat, humor toleransi beragama dan <em>Punchline </em>dalam bernegara sebagai umat beragama. Humor dan <em>dark jokes </em>yang disampaikan tidak semata hanya sebuah candaan namun dapat memberikan pesan dakwah yang terkesan terkhusus dalam sikap toleransi umat bergama.</p> Muhammad Ibnu Pranata, Arina Rahmatika Copyright (c) 2023 Muhammad Ibnu Pranata, Arina Rahmatika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://jurnal.staispa.ac.id/Afada/article/view/30 Thu, 21 Sep 2023 00:00:00 +0000